PURWOKERTO - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah mengelar Diesnatalisnya yang ke-7, dengan wisata religi berziarah ke makam Waliyulloh di Jawa Tengah, dari tanggal 17, 18, dan 19 November 2023.
Humas UNU Purwokerto Tegar Satria, kepada awak media Senin (20/11/2023) sore, menyampaikan kegiatan tersebut yang bertajuk "Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto Menjaga Tradisi Ilmiah Dalam Rangka Merawat Jagad dan Membangun Peradaban".
"Diesnatalis ke-7 UNU Purwokerto Dengan Wisata Religi Menelusuri Jejak Keagungan Waliyulloh di Jawa Tengah, " ungkapnya.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
Turut hadir dan keterlibatan langsung Rektor UNU Purwokerto Dr. Ir. Achmad Iqbal, M.Si. beserta jajaran kepepimpinan UNU Purwokerto, dosen dan staf, merupakan komitmen mendukung program-program pendidikan yang berbasis nilai-nilai keagamaan dan pentingnya sejarah keilmuan dan spiritualitas di wilayah Jawa Tengah.
"Giat ini tidak hanya sebagai perjalanan wisata semata, namun bagian penting dari sebuah pendekatan interdisipliner di UNU Purwokerto, dosen dan staf UNU Purwokerto dapat menjelajahi karyanya dan mempelajari nilai-nilai kebijaksanaan, cinta, dan toleransi yang tercermin dalam ajaran dan perjuangan Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Kalijaga, " Tambahnya.
Lebih lanjut, Penggabungan wisata religi dengan aspek akademis, menjadi salah satu instrumen penting yang dijalankan oleh UNU Purwokerto, dengan belajar langsung dari tempat-tempat bersejarah yang memiliki nilai-nilai spiritual dan kultural yang sangat tinggi, untuk memperkaya pemahaman nilai-nilai keagamaan, toleransi, dan harmoni antaragama.
Menggabungkan wisata religi dengan pendekatan akademis, kami berharap tidak hanya menjadi akademisi yang berkualitas, tetapi juga individu yang memiliki pemahaman yang lebih tentang tentang nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
"Sebuah pengembangan pendidikan yang holistik, mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, spiritualitas yang kuat, serta sikap toleransi yang tinggi dalam menghadapi perbedaan, juga berakhlak mulia dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai kearifan lokal dan spiritualitas dalam kehidupan mereka sehari-hari dimanapun berada, " Tuturnya.
(N.Son/Djarmanto-YF2DOI)