Purwokerto - Bertempat di Aula Pandawa Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto Kantor Wilayah Jawa Tengah telah dilaksanakan kegiatan pembukaan pelatihan kerja kemandirian bagi warga binaan yang berupa pelatihan batik ecoprint, Selasa (18/07).
Lapas Narkotika Purwokerto memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan kegiatan pembinaan, baik itu pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian. Pelatihan batik ecoprint merupakan salah satu contoh yang nyata untuk kegiatan pembinaan kemandirian.
Dalam hal ini, Lapas Narkotika Purwokerto menggandeng stakeholder terkait yang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam bidang pembuatan batik ecoprint. Stakeholder tersebut adalah salah satu UMKM di Kabupaten Banyumas, yaitu CiMeMo.
Untuk diketahui, batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakkan pada sehelai kan kemudian kain tersebut direbus.
Jadi, batik ecoprint berbeda dengan batik tulis biasa yang menggunakan pewarna sintetis dan bahan kimia, tapi batik ecoprint justru menggunakan unsur-unsur alami sehingga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air atau lingkungan.
Pada kesempatan ini CiMeMo juga sedikit mengenalkan cara pembuatan batik ecoprint, pengenalan tersebut disampaikan secara langsung oleh Erliana selaku perwakilan dari CiMeMo.
"Perlu kita ketahui bersama perlakuan kain ada 3 cara, yaitu scouring, mordanting dan fiksasi. Selain itu, perlakuan terhadap daun atau objek yang akan digunakan, jika larutan tanjung semakin pekat maka warna yang dihasilkan akan semakin tua atau kehitaman", ujarnya
Kegiatan diakhiri dengan praktik secara langsung mengenai pembuatan batik ecoprint dan rencananya pelatihan lebih lanjut mengenai pembuatan batik ecoprint akan dilaksanakan pada Kamis, 20 Juli 2023. (SAM)
Baca juga:
Lepas Sambut Rutan Banyumas
|